Salah satu penyakit paling ditakuti oleh masyarakat adalah penyakit kanker. Penyebab penyakit kanker, selain diakibatkan oleh kekuranghati - hatian dalam mengkonsumsi makanan, juga disebabkan oleh pencemaran lingkungan serta faktor psikis (stres). Bahan makanan tambahan (food additives) sintetis kimiawi merupakan salah satu jenis penyebab penyakit kanker di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.
FAKTOR MAKANAN PENYEBAB PENYAKIT KANKER
Para pakar kesehatan menyebutkan bahwa makanan penyebab timbulnya penyakit kanker dapat dilihat dari dua faktor. Yaitu pertama, Kurangnya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat kasar, seperti pada
sayur – sayuran hijau (bayam, brokoli, daun singkong, kacang – kacangan, wortel, terong) serta buah – buahan, khususnya buah – buahan organik. Kemudian, kedua, terlalu banyak mengkonsumsi daging berlemak seperti pada daging olahan maupun pada daging asap.
Terjadinya penyakit kanker tidak serta merta tumbuh begitu saja, melainkan secara pelan hingga dapat memakan waktu hingga puluhan tahun. Serangan radikal bebas akan menyebabkan perubahan pada DNA genetis. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa pada orang tua (lanjut usia), mutasi gen akan terjadi 13 kali lebih cepat pada sel darah serta 40 kali lebih sering pada sel limpa. Itu artinya, usia tua (lanjut usia) lebih mudah terkena penyakit kanker daripada anak – anak atau usia remaja.
Meskipun penyakit kanker bisa diatasi (ditumpas), tentunya upaya pencegahan lebih kita utamakan agar kita tidak terserang penyakit kanker. Untuk menekan perkembangan sel – sel kanker agar tidak meluas, harus dilakukan dengan cara membatasi konsumsi makanan sumber radikal bebas serta lebih memperbanyak konsumsi antioksidan dan zat – zat gizi pemacu daya tahan tubuh.
MEMBATASI MAKAN DAGING UNTUK MELAWAN PENYAKIT KANKER
Penyebab utama penyakit kanker disinyalir adalah senyawa amina heterosiklik (heterocyclic amines, Has). Senyawa ini banyak terdapat pada daging merah (red meat) atau pada makanan – makanan kaya protein dan kaya lemak lainnya. Termasuk juga di dalamnya adalah daging unggas (white meat). Hal ini dikarenakan, pada masa sekarang peternak unggas lebih membudidayakan unggasnya secara intensif (tidak alamiah), sehingga menjadi banyak mengandung protein dan lemak.
Makanan yang dimasak dengan api secara langsung atau dengan suhu tinggi berpotensi besar menimbulkan penumpukan senyawa amina heterosiklik. Oleh sebab itu, makanan seperti sate, kambing guling, daging steak, serta masakan daging lainnya, terutama yang dimasak dengan suhu tinggi harus dihindari agar tidak terjadi penumpukan senyawa amina heterosiklik penyebab penyakit kanker.
Disamping itu, Lemak jenuh pada gajih dan daging berlemak juga bisa memicu terbentuknya senyawa amina heterosiklik penyebab penyakit kanker (khususnya penyakit kanker pada wanita). Pengasapan daging (pembakaran daging hingga bagian luarnya hangus) atau pengasapan pada ikan juga akan memicu terbentuknya senyawa kuinon (quinon) dan benzopirene (benzopyrene). Kedua senyawa itu adalah senyawa jenis hidrokarbon aromatic polisiklik (polycyclic aromatic hydrocarbon, PAHs) yang cukup karsinogenik (penyebab penyakit kanker).
Tak kalah pentingnya yang menjadi sarana paling subur bercokolnya penyakit kanker adalah makanan gorengan. Terlebih lagi, jika gorengan tersebut adalah gorengan daging merah atau ayam serta daging hewan lainnya yang digoreng dengan minyak goreng
(penghasil lemak jenuh) atau lemak trans (margarine, mentega). Minyak jelantah (digunakan dua kali atau lebih penggorengan) termasuk banyak mengandung kaya senyawa hidrogen peroksida. Senyawa peroksida itu sendiri merupakan radikal bebas aktif penyebab penyakit kanker.
Selain itu, garam natrium nitrat atau natrium nitrit (sendawa) jika berkaitan dengan amino atau amida (terdapat pada daging) akan membentuk senyawa nitrosamine atau nitrosoamina yang bersifat karsinogenik (penyebab penyakit kanker). Hal tersebut di atas bisa kita jumpai pada makanan daging kalengan (cornet beef). Senyawa – senyawa tersebut juga bisa kita dapati pada makanan lain seperti pada terasi maupun pada ikan asin yang dibubuhi kapang kemerahan atau kehitaman.
Senyawa nitrosamina akan menyebabkan penyakit kanker lambung dan penyakit kanker lainnya, khususnya dari penyakit kanker mulut atau penyakit kanker tenggorokan.
PENCEMARAN KARSIOGENIK PENYEBAB PENYAKIT KANKER
Penyakit kanker juga bisa disebabkan oleh aflaktosin yaitu sejenis racun kapang (mikotoksin) dihasilkan oleh Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Kacang tanah beserta hasil olahannya (tempe bongkrek, bumbu pecel,oncom kacang tanah) merupakan wahana subur bagi pertumbuhan aspergillus. Selain pada kacang tanah, aspergillu juga terdapat pada makanan kaleng kadaluarsa (sarden, kornet), beras kadaluarsa serta pada ikan asin yang ditumbuhi kapang kehitaman (kemerahan).
Selain menyebabkan penyakit kanker, khususnya kanker hati, aflaktosin juga berpotensi menyebabkan gangguan fungsi hati.
Senyawa glikoalkaloid, khususnya kosanin dan solanin juga bersifat karsinogenik yang menyebabkan timbulnya penyakit kanker. Senyawa ini bisa kita jumpai pada kentang, ubi jalar maupun umbi – umbian lain yang bertunas serta berbecak hijau pada mata tunas. Karena itu penderita penyakit kanker harus menghindari mengkonsumsi makanan tersebut.
MENGHINDARI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN UNTUK MENCEGAH PENYAKIT KANKER
Meskipun telah direkomendasikan keamanannya oleh FDA (US food and Drug Administration/Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika) asal dalam takaran tepat, bahan tambahan makanan (food additives) tetap harus mendapat perhatian serius bagi para penderita penyakit kanker. Pasalnya, penderita penyakit kanker dikarenakan bahan tambahan makanan ini meningkat setiap tahunnya. Sebab tidak ada jaminan bahwa bahan tambahan makanan ini aman jika dikonsumsi terus menerus dalam waktu lama.
Selain itu bahan pemanis sintetis seperti sakarin yang tingkat kemanisannya 40 kali lebih tinggi dari gula pasir serta siklamat yang 30 kali lebih manis dari gula pasir, khususnya dalam bentuk kalsium siklamat dan natrium siklamat juga dapat mengakibatkan penyakit kanker. Hal itu sering kita jumpai pada jenis produk makanan maupun minuman untuk program diet.
SAYUR – SAYURAN HIJAU DAN BUAH – BUAHAN SEGAR MAKANAN PENTING BAGI PENDERITA PENYAKIT KANKER
Ada beberapa tindakan penting berkaitan dengan upaya pencegahan maupun upaya mengatasi penyakit kanker, yaitu antara lain :
1. Menghindari sebisa mungkin makanan mengandung senyawa pemicu kanker seperti amina heterosiklik (heterocyclic amines, Has), senyawa kuinon (quinon), benzopirene (benzopyrene), Senyawa peroksida, serta senyawa – senyawa bersifat karsiogenik lainnya.
2. Memperbanyak asupan makanan penghancur senyawa penyebab penyakit kanker.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan badan secara umum guna membentengi tubuh dari serangan penyakit kanker.
Sebagai salah satu upaya meningkatkan daya tahan tubuh, maka perlu bagi kita untuk memperbanyak mengkonsumsi sayur – sayuran hijau dan buah – buahan segar, khususnya buah – buahan maupun sayur – sayuran organik. Karena di dalam sayur – sayuran serta buah – buahan banyak mengandung zat antioksidan pelawan radikal bebas yang memicu terjadinya penyakit kanker.
Selain mengandung antioksidan pelawan penyakit kanker, di dalam sayur – sayuran serta buah – buahan juga mengandung serat kasar. Untuk itu agar terpenuhi serat kasar pada tubuh, sering – seringlah mengkonsumsi makanan jenis kacang – kacangan (kedelai, kacang hijau, kacang merah), jagung, beras merah maupun ketan hitam.
Apabila keta mengkonsumsi makanan mengandungt inggi, maka zat-zat karsinogenik (penyebab penyakit kanker) tersebut akan terikat bersama serat dalam sisa makanan, kemudian dibuang ke luar tubuh bersama kotoran (faeses). Cara kerja ini juga memperpendek waktu transit zat racun karsinogenik (penyebab penyakit kanker) dalam usus besar, yang akan menyebabkan efek paparan racunnya menjadi terbatas.
MELAWAN PENYAKIT KANKER DENGAN TEMPE
Jangan pernah menganggap remeh tempe ! Makanan khas Indonesia ini ternyata sangat berguna membantu mengatasi penyakit kanker, khususnya kanker usus besar, kanker darah (leukemia), kanker prostat, kanker kulit serta kanker paru – paru. Sebab didalam tempe terkandung senyawa fitokimia antikanker seperti genistein, inhibitor protease, daidzen, saponin, asam lesitin, fitosterol, asam fitat, hingga asam fenolat.
Senyawa genistein memiliki fungsi menghentikan pembentukan pembuluh darah baru tak wajar serta produksi enzim-enzim yang dapat menjadi lahan subur bagi bibit - bibit penyakit kanker. Sehingga, dapat dikatakan bahwa senyawa genistein akan menghambat dan menggagalkan pertumbuhan bibit penyakit kanker.
Untuk kaum pria, senyawa genestein dapat menghentikan pertumbuhan sel – sel penyakit kanker prostat, sedangkan bagi wanita, senyawa genestein juga akan mencegah perkembangan sel – sel penyakit kanker pada wanita.
Akhirnya, hanya kepada Allah lah kita memohon kesembuhan dari segala penyakit. Karena apapun obatnya, jika Allah berkehendak, maka akan dipermudah kesembuhannya. Sebaliknya, jika Allah berkehendak lain, obat sebagus apapun tidak akan berpengaruh apa – apa..Semoga bermanfaat. (Baca juga artikel terkait :
RAMUAN OBAT TRADISIONAL (HERBAL) UNTUK MENGOBATI PENYAKIT KANKER )
TERIMA KASIH, ANDA TELAH MENGUNJUNGI INFO SEPUTAR KITA. SEMOGA MENDAPATKAN MANFAAT