HIV sebenarnya adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Sedangkan AIDS adalah singkatan dari kata acquired immunodeficiency syndrome. AIDS merupakan tahapan akhir ketika virus HIV berkembang dan menjadi ganas.
Sudah dipastikan jika mengidap penyakit ini umur anda diprediksi tidak akan lama, karena virus HIV lama-lama akan menggerogoti daya tahan tubuh anda sehingga anti bodi tidak berfungsi lagi dan akhirnya semua penyakit akan menyerang anda. Hingga pada akhirnya terjadi komplikasi penyakit yang menyebabkan kematian.
Penyakit ini memang sangat ditakuti sejak zaman dahulu, karena memang kabarnya belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan penyakit ini. Dan parahnya lagi penyakit ini biasanya dialami oleh anak remaja yang biasa hidup dalam pergaulan bebas, menggunakan narkoba.
|
Ilustrasi ciri-ciri dan gejala HIV AIDS © Shutterstock |
Menurut data yang kami lansir dari Alodokter.com, Sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 sampai dengan Desember 2013, HIV tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Bali adalah provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS.
Jika dihitung, setiap 25 menit di Indonesia, satu orang akan terinfeksi HIV. Yang parahnya lagi satu dari lima orang yang terinfeksi berusia di bawah 25 tahun. Proyeksi Kementerian Kesehatan Indonesia memperlihatkan, tanpa adanya percepatan program pencegahan HIV, lebih dari 500.000 orang Indonesia akan positif terinfeksi HIV pada tahun 2014. Papua, Jakarta dan Bali yang berada paling depan dalam tingkat penyebaran kasus HIV baru per 100.000 orang. Jakarta memiliki angka terbesar untuk kasus baru pada tahun 2011 yaitu sebesar 4.012 kasus.
Baca juga : Virus Zika Menyerang, Ini Gejala dan Pencegahannya
Ciri-ciri dan Gejala HIV AIDS
Ciri-ciri dan gejala dari HIV AIDS sendiri terjadi dalam 3 tahapan. Tahapan pertama disebut tahap "serokonversi". Sedangkan tahap kedua adalah tahapan tanpa gejala apapun atau biasa disebut "masa jendela", namun ditahap inilah virus HIV mulai menyerang organ-organ inti anda, sedikit demi sedikit daya tahan tubuh anda akan melemah. Dan tahap yang terakhir adalah gejala yang muncul akibat tahap kedua tersebut. Pada titik puncak, tubuh tidak sanggup lagi menahan virus HIV, sehingga berbagai penyakitpun menyerang dan terjadilah komplikasi.
Penjelasan lengkap dari ketiga tahap ciri-ciri dan gejala HIV tersebut akan dibahas dibawah ini :
Tahap Serokonversi
Menurut beberapa pakar, orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita penyakit seperti flu namun bukan flu biasa. Setelah ini, HIV tidak menyebabkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Ini sering disebut sebagai "serokonversi".
Diperkirakan sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala yang paling umum terjadi adalah:
- Tenggorokan sakit
- Demam
- Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal
- Pembengkakan noda limfa
- Penurunan berat badan
- Diare
- Kelelahan
- Nyeri persendian
- Nyeri otot
Gejala-gejala di atas bisa bertahan hingga satu bulan. Ini adalah pertanda sistem kekebalan tubuh sedang melawan virus. Tapi gejala tersebut bisa disebabkan oleh penyakit selain HIV. Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.
Lakukan tes HIV jika Anda merasa berisiko terinfeksi atau ketika muncul gejala yang disebutkan di atas. Tapi perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan di atas. Jika merasa telah melakukan sesuatu yang membuat Anda berisiko terinfeksi, kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat untuk menjalani tes HIV.
Baca juga : Waspadai Penyakit Virus Ebola Sekarang Juga!!
Tahap Tanpa Gejala (Masa Jendela)
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela). Ini adalah tahapan ketika infeksi HIV berlangsung tanpa munculnya gejala. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.
Tahap Infeksi (AIDS)
Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Pada tahapan inilah resiko terkena penyakit mematikan akan lebih besar, seperti kanker, TBC, Pneumonia, dan penyakit mematikan lainnya hingga beresiko pada kematian.
Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi tahap akhir / AIDS :Gejala HIV tahap terakhir:
- Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan pangkal paha.
- Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
- Merasa kelelahan hampir pada tiap saat.
- Berkeringat di malam hari.
- Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
- Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
- Sesak napas.
- Diare yang parah dan berkelanjutan.
- Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan atau pada area kewanitaan
- Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
Resiko terkena penyakit HIV AIDS ini sebenarnya masih bisa kita kurangi yaitu dengan menghindari pergaulan bebas serta jauhi narkoba karena dari dua hal itulah penyebaran HIV AIDS terjadi. Biasakan untuk mengaplikasikan pola hidup sehat pada keseharian anda maka hidup anda akan lebih sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit.
Referensi :
Alodokter.com