Agar dapat bekerja secara optimal, tubuh anda membutuhkan berbagai jenis nutrisi yang bisa anda dapatkan lewat makanan yang anda konsumsi. Anda dapat mengkonsumsi berbagai jenis makanan setiap hari mulai dari nasi atau roti, berbagai jenis sayur, buah-buahan, daging, ikan, telur, susu, bahkan hingga keju atau yoghurt.
Jenis makanan yang anda konsumsi akan mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh anda. Salah satu jenis nutrisi yang terkandung dalam makanan yang anda konsumsi adalah asam amino yang pada dasarnya merupakan partikel pembentuk protein. Ketika makanan yang anda konusmsi tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh anda akan protein, anda akan mengalami beberapa masalah kesehatan.
|
Ilustrasi Protein yang terbentuk dari asam amino © Shutterstock |
Berikut adalah beberapa masalah yang mungkin muncul bila anda kekurangan protein.
Protein pada dasarnya merupakan salah satu jenis nutrisi yang paling penting yang dibutuhkan oleh tubuh anda. Ada berbagai manfaat yang bisa anda dapatkan dari protein seperti membantu proses pencernaan, sebagai sumber energi, dan menjaga kesehatan serta metabolisme tubuh sehingga tubuh anda dapat bekerja sebagaimana mestinya secara lebih optimal.
Baca juga : Asupan Protein Tambahan dari Susu Kedelai untuk Ibu Hamil
Manfaat protein ini tak terlepas dari peran asam amino yang merupakan partikel pembentuk protein. Ketika anda kekurangan asupan protein, ada berbagai masalah kesehatan yag mungkin akan muncul. Salah satu masalah yang mungkin muncul akibat tidak terpenuhinya asupan protein adalah terhambatnya proses pertumbuhan.
Agar proses pertumbuhan dapat berjalan secara lancar dan optimal, anda membutuhkan asupan nutrisi yang cukup yang anda dapatkan dari makanan yang anda konsumsi. Salah satu nutrisi yang berperan penting dalam pertumbuhan adalah lysine. Lysine pada dasarnya adalah asam amino yang berperan dalam proses pertumbuhan sel-sel tubuh. Lysine dapat membantu tubuh anda meyerap kalsium secara lebih optimal. Kalsium dibutuhkan oleh tubuh anda untuk pertumbuhan sel-sel tulang.
Tanpa asupan lysine yang cukup, anda mungkin akan mengalami gangguan tulang dan masalah pertumbuhan tulang. Selain membantu proses pertumbuhan tulang, lysine juga dibutuhkan untuk proses produksi kolagen.
Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan jaringan penghubung seperti kulit, otot, dan tulang rawan. Lysine juga berperan secara tak langsung dalam membantu proses pengolahan lemak menjadi energi serta membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh anda. Kekurangan lysine dapat menyebabkan anemia, pertumbuhan yang terhambat, gangguan reproduksi, dan hilangnya selera makan.
Selain lysine, jenis asam amino lain yang besar peranannya dalam menjaga kesehatan tubuh adalah cysteine. Cysteine berperan penting dalam menurunkan resiko serangan penyakit. Setiap hari, tubuh anda memiliki resiko untuk terserang radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh dan dari luar tubuh seperti dari polusi lingkungan, asap rokok, radiasi, bahkan hingga sinar ultraviolet.
Radikal bebas disebut sebagai salah satu penyebab utama berbagai jenis penyakit berbahaya seperti penyakit jantung dan kanker. Cysteine tidak hanya dapat membantu organ tubuh anda agar bekerja sebagaimana mestinya namun juga dapat membantu melindungi tubuh anda dari berbagai jenis penyakit.
Baca juga : 10 Manfaat Putih Telur untuk Kecantikan Anda
Tubuh anda akan mengubah cysteine menjadi glutathione, salah satu jenis antioksidan yang dapat membantu menetralisir serta mencegah kerusakan sel yang diakibatkan oleh radikal bebas. Kekurangan cysteine dapat mengakibatkan tubuh anda menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit.
Kekurangan asupan protein juga bisa menyebabkan tubuh anda memiliki energi yang sedikit. Protein terbukti dapat membantu anda menjadi lebih berenergi dan lebih fokus. Ketika makanan yang anda konsumsi mengandung sedikit protein, anda akan jadi lebih mudah lelah dan sulit untuk berkonsentrasi.
Selain menyebabkan kelelahan, kekurangan asupan
asam amino juga dapat berpengaruh pada tingkat stres yang anda alami. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan asupan protein yang kurang lebih mudah terserang stres dibandingkan orang dengan asupan protein yang cukup.