PENYAKIT EPILEPSI (AYAN)
Penyakit Epilepsi (penyakit ayan) adalah suatu keadaan di mana terjadi gangguan otak yakni berupa lepasnya muatan listrik saraf otak secara berlebihan karena beberapa sebab dan ini terjadi secara berkala. Ada yang bersifat umum artinya seluruh bagian otak terjadi gangguan muatan listrik dan ada yang parsial (sebagian) jaringan otak saja yang mengalami gangguan.
Penyebab timbulnya serangan epilepsi (penyakit ayan) di antaranya trauma lahir misalnya pada persalinan menggunakan vacum extractie, trauma kepala baik berat maupun ringan, infeksi selaput otak atau jaringan otak, ataupun akibat adanya tumor otak
GEJALA PENYAKIT EPILEPSI (AYAN)
Gejala penyakit epilepsi (penyakit ayan) tidak mesti berupa kejang seluruh tubuh dengan busa dari mulut disertai hilangnya kesadaran, tetapi banyak variasinya di antaranya ada berupa gerakan mata ke satu sisi dengan gerakan badan ke sisi tersebut disertai suara seperti tercekik. Ada pula timbulnya kejang berupa kaku saja atau kombinasi kaku dan tidak kaku hanya pada satu anggota tubuh tanpa diikuti hilangnya kesadaran. Dapat pula berupa berkurangnya rasa pada salah satu anggota tubuh baik kesemutan atau bahkan tidak adanya rasa di kulit.
Ada lagi serangan penyakit epilepsi (Penyakit ayan) berupa kelemahan otot secara tiba-tiba disertai dengan hilangnya kesadaran. Kadang - kadang hanya berupa perasaan
tidak enak di dalam perut. Serangan penyakit epilepsi (penyakit ayan) ini timbulnya secara berkala dalam waktu-waktu tertentu secara tiba-tiba dan akan hilang dengan sendirinya secara tiba-tiba pula. Timbulnya serangan hanya jika terkena sinar televisi atau karena adanya stimulus suara. Perbedaan dengan kejang biasa adalah bahwa penyakit epilepsi (Penyakit ayan) tidak hanya berupa kekakuan dan kelemahan gerak anggota badan. Untuk memastikan apakah suatu serangan baik berupa kejang atau tidak itu adalah penyakit epilepsi atau bukan memerlukan pemeriksaan teliti khususnya berkaitan dengan bentuk serangannya. Riwayat keluarga juga perlu ditanyakan mengingat bila kedua orangtuanya epileptik. Penyakit epilepsi juga berkaitan dengan riwayat penyakit sebelumnya serta riwayat persalinan kehamilannya.
Adanya kekakuan, hiperrefleksi serta reflek patologis merupakan petunjuk yang bisa mengarahkan ke diagnosis. Pemeriksaan penunjang sangat penting adalah electro encephelografi (EEG ) dimana akan merekam arus listrik dalam otak. Apabila telah di diagnosis penyakit epilepsi (penyakit ayan) ini, maka diperlukan penata-laksanaan yang lengkap dan menyeluruh meliputi aspek penerangan, terapi, obat-obatan, kontrol serta beberapa advis tindakan saat ada serangan. Harus diketahui oleh penderita dan keluarganya adalah bahwa penderita harus dapat hidup dengan sewajarnya termasuk anak-anak dalam bermain dan di sekohnya. Orang dewasa harus tetap bekerja. Juga perlu dihindari dan diwaspadai adalah bentuk permainan dan pekerjaan yang membahayakan dirinya, karena serangan epilepsi bisa terjadi setiap saat dan tiba-tiba. Penderita tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor kecuali setelah sudah bebas serangan selama 3 tahun tanpa penggunaan obat. Penderita epilepsi harus hidup teratur baik dalam makan, minum, tidur maupun olah raga sederhana. Pemberian obat harus dari dokter dan diusahakan dokter yang sama dengan catatan medis yang baik. Karena pengobatan ini memerlukan waktu panjang bahkan seumur hidup dengan pengontrolan yang ketat, dosis obat bisa dipertahankan, dinaikkan atau diturunkan.
Hal-hal penyebab kegagalan dalam pengobatan penyakit epilepsi (penyakit ayan) ini adalah ketidakteraturan minum obat baik karena malas atau merasa sudah sembuh, penghentian obat karena sakit yang lain, serta cara hidup tidak teratur atau harus bekerja keras. Bila setelah 3 tahun tidak ada serangan dan pemakaian obat dengan dosis minimal maka obat dapat dihentikan. Pada orang dewasa sebelum serangan kadang ada tanda-tandanya seperti pusing,
sakit kepala, mudah marah/tersinggung atau bersikap murung.
TINDAKAN TERHADAP PENDERITA PENYAKIT EPILEPSI (AYAN)
Bila terserang penyakit epilepsi (penyakit ayan), maka harus dijaga keamanan dan keselamatan penderita, kemudian menjaga lidah agar tidak tergigit dengan memasukkan suatu penahan di dalam mulut. Bila tidak segera berhenti segera dibawa ke dokter atau rumah sakit terdekat. Adapun terjadinya
kejang pada anak balita yang didahului dengan panas, itu belum tentu suatu epilepsi. Dikatakan bukan suatu epilepsi apabila terpenuhi beberapa syarat diantaranya usia anak 6 bulan sampai 5 tahun, adanya demam sebelum kejang, lama kejang kurang dari 10 menit, pola EEG setelah 2 minggu dari serangan dalam batas normal serta hasil pemeriksaan laboratorium darah dan cairan otak menunjukkan hasil normal.
Penyakit epilepsi atau ayan juga bisa terjadi pada bayi berumur kurang dari satu bulan yakni dengan menunjukkan tanda berupa gerakan bola mata yang cepat, kelopak mata berkedip-kedip, wajah meringis-ringis atau berupa kejang sesaat pada salah satu anggota gerak. Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan segera tetapi perlu mencari faktor penyebabnya dan dilakukan koreksi. Dan yang paling penting dari semua itu adalah menyadari bahwa epilepsi dapat disembuhkan dalam artian terbebas dari serangan dengan mentaati anjuran dokter.